Senin, 02 April 2012
Koridor I Busway direncanakan diganti dengan RailBus
JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu moda transportasi massal yang sudah dijajal langsung oleh bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerindra, Joko Widodo, adalah bus Transjakarta.
Setelah menjajal, tercetus sebuah ide untuk mengganti sistem busway dengan railbus. "Untuk koridor-koridor yang padat penumpang, saya punya gagasan untuk mengubahnya menjadi railbus," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Sabtu (31/3/2012).
Menurutnya ide penggantian sistem untuk beberapa koridor padat ini bukan tanpa pertimbangan yang matang. Ia merasakan sendiri naik bus Transjakarta koridor I (Blok M-Kota) dengan mengantre tiket dan menunggu lama armada busnya tiba.
Bahkan ia juga berdesakan dengan masyarakat di dalam bus. "Nanti kalau diganti railbus. Headwaynya akan semakin cepat. Jadi tak perlu menunggu lama," jelas Jokowi.
"Dengan sistem rel ini, armadanya bisa banyak tersambung satu sama lain. Sehingga sekali angkut langsung banyak dan ruangnya lega tidak desak-desakan," imbuhnya.
Ketika ditanyai mengenai kesulitan pemasangan rel di jalur busway, ia mengungkapkan bahwa pemasangan rel di jalur busway yang memiliki koridor padat ini tidak akan memakan waktu lama. "Masang rel itu tidak terlalu susah. Siapa bilang nggak bisa? Ini sudah pernah saya lakukan di Solo dan bisa," ungkapnya.
Meski memiliki gagasan untuk mengubah sedikit desain bus Transjakarta, ia menegaskan tetap akan meneruskan pembangunan koridor bus Transjakarta hingga terpenuhi 15 koridor. Kemudian nanti akan dilihat koridor mana saja yang padat dan layak diganti railbus.
"Kami tidak akan mengubah Pola Transportasi Makro yang sudah direncanakan. Tapi memodifikasi sedikit untuk kenyamanan bersama, saya rasa tidak ada salahnya," tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar