Kebanyakan anak muda yang baru bekerja masih bingung menempatkan
kelebihan dananya. Salah satu yang menjadi incaran para kaum muda
berinvestasi adalah properti.
Nah, biasanya kaum muda akan dibingungkan dengan banyak pertanyaan,
seperti lokasi mana yang tepat, properti seperti apa yang prospeknya
bagus, sampai mana yang paling menguntungkan.
Bagaimana tips memilih investasi di sektor properti? Berikut ini ada beberapa tips yang dikutip dariThe Sydney Morning Herald,
1. Tanya pada diri anda, kenapa ingin berinvestasi di properti, dan apa yang ingin anda hasilkan?
Jika anda ingin kaya mendadak, maka ini bukan jalan yang harus anda
ambil. Memang, kita sudah melihat lonjakan harga properti beberapa tahun
ke belakang, tetapi harga properti juga seperti siklus ekonomi,
menanjak secara perlahan. Meski ada krisis, tapi dalam beberapa tahun ke
depan kita masih akan lihat pertumbuhan harga properti.
Rata-rata pelaku industri properti suka mengikuti tren. Atas alasan yang
tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat, mereka justru memburu properti
di saat harganya beranjak naik. Jadi, bisa dipastikan kenaikan harga
masih akan terjadi di tahun-tahun mendatang.
Masih banyak faktor lain yang mendukung naiknya harga-harga properti.
Tapi, sulit juga menebak kapan harganya naik dan sampai seberapa besar
kenaikannya. Daripada bertanya-tanya lebih baik pasang target jangka
panjang sambil ikuti perkembangan ekonomi nasional.
Saat ini, krisis sedang melanda Eropa dan Amerika Serikat (AS), namun
faktor eksternal ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap perekonomian
negara-negara berkembang. Jadi, harga properti pun tidak akan turun
atas sentimen ini.
Jika anda masih muda dan baru berniat ingin masuk ke industri properti,
anda punya banyak waktu untuk menabung sambil mencermati perkembangan
pasar dunia. Janganlah terburu-buru.
2. Jangan buta informasi
Begitu anda serius ingin menempatkan sejumlah dana di sebuah properti,
cari informasi sedalam-dalamnya mengenai industri ini, mulai dari
perusahaan sampai tren yang terjadi saat ini. Sudah banyak cerita
mengenai pengembang yang meminta uang muka setelah itu raib ditelan bumi
sebelum propertinya sempat diselesaikan. Jangan terpancing dengan
investasi murah tapi dengan imbal hasil yang tinggi.
Ada banyak cara untuk menggali informasi seperti ini. Internet sudah
membuka jendela dunia lebar-lebar. Tempat inilah yang paling tepat bagi
kaum muda yang ingin mencari berita-berita soal properti. Tak hanya itu,
baca juga koran dan majalah bereputasi baik yang memuat berita
properti.
Internet juga menyediakan harga, lokasi sampai ke tempat anda mencari
pinjaman untuk membeli properti. Jika ingin mengetahui tren yang sedang
berlangsung, baca juga artikel opini dari para pelaku properti.
3. Berinvestasilah secara seimbang
Tak bisa dipungkiri, di benak kaum muda berinvestasi di properti bisa
memberikan keuntungan yang tinggi. Hal ini juga biasanya didukung oleh
kedua orang tua yang sudah berpengalaman punya rumah atau properti
lainnya.
Tapi, jika anda masih muda dengan uang lebih dan belum punya tanggungan,
tidak ada salahnya untuk menanamkan modal di tempat lain. Hal ini
dilakukan supaya investasi anda seimbang, tidak berat di satu sektor
saja.
Meski anda baru saja bekerja, namun tidak akan rugi jika anda
menyisihkan sedikit saja penghasilan anda untuk berinvestasi di saham.
Atau bisa saja anda menggenjot dana terlebih dahulu di saham. Setelah
dapat untung, dananya bisa digunakan untuk membeli properti. Belajar
berinvestasi sejak dini mengasah kemampuan kita mengeruk rupiah di masa
mendatang.
Tidak perlu menyisihkan dana terlalu banyak untuk mulai berinvestasi,
katakanlah sekitar Rp 10.000-50.000 per minggu. Meski kecil tapi lebih
baik daripada tidak sama sekali.
Pendekatan kecil ini mengajarkan anda untuk membagi risiko. Dana anda
tidak akan hilang begitu saja jika terjadi sesuatu, berbeda jika hanya
ditempatkan di satu wadah.
4. Menabunglah sebanyak mungkin sebelum membeli
Jika anda berniat menyewakan kembali properti yang anda beli, misalnya
rumah atau apartemen, maka anda harus punya uang lebih untuk biaya
perawatan. Kalau anda beli properti untuk ditinggali, uang ekstra tetap
diperlukan, untuk uang kebersihan dan keamanan juga perawatan properti
anda.
Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah menyimpan lebih banyak dana
di tabungan sebelum membeli properti. Dengan ini, anda lebih terlindungi
dari biaya-biaya tambahan lainnya.
5. Lakukan riset mengenai lokasi yang ideal
Pepatah lama mengatakan, belilah rumah yang tidak terlalu jauh dari
pusat kota. Tidak perlu lengkap dengan fasilitas pendukung seperti lift
atau gym dan kolam renang, tapi usahakan lokasinya tidak jauh dengan
sarana-sarana umum.
Lokasi yang dekat dengan pusat kota memang bagus, tapi perhatikan juga
pertumbuhan kotanya ke arah mana. Jangan sampai daerah pinggiran kota
yang menjadi lokasi properti kita malah tidak akan dikembangkan oleh
pemerintah.
Beli properti berdekatan dengan stasiun kereta selalu menjadi pilihan
terbaik karena sarana tersebut akan terus digunakan dalam waktu yang
cukup lama. Saat populasi semakin bertambah, sarana transportasi massa
itu akan menjadi semakin penting.
Tapi hati-hati terhadap area yang punya sentimen negatif, seperti dekat
bandara atau terminal yang selalu padat. Bahkan, jalan raya antar kota
yang setiap harinya sangat sibuk bisa menjadi masalah. Area seperti ini
sebaiknya dihindari saja.
Perhatikan warga sekitar, orang-orang seperti apa yang tinggal di area
tersebut. Seleksi juga orang-orang yang berniat menyewa properti milik
anda, jangan terima sembarang orang.
Belilah properti yang mudah dijual kembali di saat anda membutuhkan.
Jika sebuah properti sudah ditawarkan selama berbulan-bulan tapi belum
terjual juga, cari penyebabnya. Jangan sampai anda terlanjur membeli
tapi ternyata kesulitan untuk menjual kembali.
6. Pegang uang tunai yang cukup setelah membeli properti
Saat anda membeli baru saja membeli properti, jangan habiskan seluruh
dana anda untuk membayar cicilannya. Buatlah sebuah simpanan yang
berbunga tinggi dan gampang dicairkan (jangan pilih deposito berjangka
waktu lama).
Gunakan tabungan ini sebagai dana cadangan anda. Dana ini bisa digunakan
untuk biaya perawatan atau bahkan pelebaran aset-aset anda. Anda harus
disiplin dengan dana ini, jangan digunakan untuk hal-hal lain kecuali
untuk properti anda.
7. Setelah beli, tetaplah menabung
Kalau masih memungkinkan, setelah anda membeli properti dan punya dana
cadangan, anda harus terus menabung. Tapi, jika anda membeli properti
untuk ditinggali, maka lebih baik anda mempercepat cicilan saja jika ada
uang lebih.
Dengan membayar lebih cepat, maka total biaya yang anda keluarkan bisa
lebih kecil, terutama menghindari beban bunga cicilan. Hal ini lebih
menguntungkan daripada menyimpannya uang lebih di tabungan.
Akan tetapi, jika properti yang anda beli tujuannya untuk disewakan.
Maka, biarkanlah uang sewa tersebut yang bertanggung jawab atas cicilan.
Uang lebihnya bisa anda simpan.
8. Rombak penampilan properti anda
Jika anda membeli properti yang masih belum sempurna, anda tidak perlu
khawatir. Anda punya banyak waktu untuk melakukan perombakan dan
mempercantik properti anda. Akan lebih baik jika anda terjun langsung
dalam perombakan ini.
Penataan ruangan, mulai dari warna dinding hingga bentuk lantai keramik,
bisa dilakukan sendiri dengan sedikit belajar. Namun, untuk beberapa
urusan seperti listrik, ledeng, pemasangan atap, anda bisa menghubungi
pihak yang lebih profesional.
9. Jadilah induk semang yang baik
Selalu siap sedia untuk merawat dan menjaga properti anda dengan baik,
usahakan selalu terlihat sempurna. Dengan begitu, anda bisa menjaring
lebih banyak penyewa, bahkan dengan harga yang bersaing. Rumah sewa yang
terlihat kumuh sudah pasti dijauhi penyewa, harganya jatuh pula.
10. Jangan tergesa-gesa, bersabarlah sebelum membeli properti lagi
Anggaplah anda sudah punya satu properti dalam portofolio investasi
anda, dan sekarang anda ingin lebih. Jangan tergesa-gesa. Ingat,
seimbangkan dulu investasi anda, jangan hanya bermain di properti saja.
Ikuti dulu seluruh rangkaian tips di atas dengan baik.
Jika struktur permodalan anda sudah sangat solid, barulah anda boleh
membeli properti lagi. Akan tetapi, punya dua atau lebih properti
berarti risikonya s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar