Menjelang hari raya Imlek, saya postnya mungkin lebih banyak mengenai seperti topik diatas, tapi takapalah
Tempat di bawah adalah
Kelenteng En An Kiong di Ujung Pasar Besar Malang
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin9x3_ryeaELWHuLxKFVoZ0yTneHPLZnWXkkarr_2Na69y2Fq1TFkZN96-i_U5GVBjo4Uq6qc1dVjU59JvEtFDC5wyC6jL3Ezoyr5aFmV6TpDWQof2YsWoe0GQ0Mc7f3LCfWZROcApdUuQ/s320/IMG_5999.JPG)
Masih
satu rute dengan Pasar Besar Malang, Kelenteng Eng An Kiong ada di
jalur jalan yang sama dari alun-alun menuju ke Terminal Gadang. Nggak
jauh dari Pasar Besar Malang, tinggal berjalan sekitar beberapa ratus
meter saja, kelenteng ini sudah muncul di perempatan jalan. Sama seperti
Pasar Besar Malang, Kelenteng En An Kiong ini disebut-sebut dalam buku
panduan wisata untuk Kota Malang.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTBKg3KS9CjhXIF5GzOyli0VwGzaYi5QQdZtVWKUmLcnITSxhOuTMycXa7_0wv6Ovcj7h7Dnuw2n9DGWGpy0d4Rpzh_ryqythyphenhyphenFiytwXa0F5UIQC9Sal4w5_iFidd_Uts5FmRAuSosup-P/s320/IMG_6007.JPG)
Di
sekeliling kelenteng suasananya memang lebih cenderung pecinan
dibanding era kolonialisme. Bangunan-bangunan bergaya chinese tampak di
kiri dan kanan jalan termasuk ruko-ruko yang saya lewati selepas Pasar
Besar Malang. Di depan kelenteng sendiri ada sebuah kios kaki lima yang
menjual berbagai pernak-pernik berbau perayaan imlek namuan yang tampak
hanyalah kepala barongsai saja. Tapi sayang, suasana yang terbangun
hanya sebatas itu saja, kios kaki lima tersebut hanya satu buah
saja.Seperti kelenteng pada umumnya, warna merah dan kuning mendominasi
sekitar kelenteng. Gapuranya yang berukuran besar berhias naga terlihat
megah. Sayang, saya nggak memaksakan diri untuk masuk ke dalam kelenteng
karena tampaknya di dalam kelenteng sedang ada perayaan atau sedang
melakukan suatu perhelatan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlsePZRIm2I93qXAT86VUBrbIgrRb8ApERM4JfV36IAdEXB64Sn0ePgrWzq9bUzggfiQM3pP4N5zwaikpUfGn8MYo3GCElJ-Ml2mqjPUAe3O-ys3unNHW3IKskg6FNkqTgN01X5AeG6DYt/s320/IMG_6011.JPG)
Hal
ini tampak dari banyaknya kendaraan yang diparkir di dalam halaman
kelenteng. Tambahan lagi, ada satpam yang berjaga di depan kelenteng,
membuat saya makin jiper untuk masuk ke dalam kelenteng. Alhasil, saya
hanya mengamati kelenteng dari depan saja dech. Untuk para wisatawan
bule, mungkin melihat kelenteng ini sebagai suatu atraksi wisata budaya
yang unik kali yach?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar